Selasa, 08 Maret 2011

WAHAM

GANGGUAN PROSES PIKIR :
WAHAM

A. Masalah Umum
Masalah utama / keluhan utama yang dialami klien yaitu waham

B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi masalah keperawatan
Waham adalah keyakinan seseorang berdasarkan realistis yang salah, keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya (Keliat, BA. 1998).
2. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan waham (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa RSPJ Bogor dikutip oleh RSJP Banjarmasin), yaitu :
a. Waham dengan perawatan minimal
1. Berbicara dan berperilaku dengan realita
2. Bersosialisasi dengan orang lain
3. Mau makan dan minum
4. Ekspresi wajah tegang
b. Waham dengan perawatan parsial
1. Iritable
2. Cenderung menghindari orang lain
3. Mendominasi pembicaraan
4. Bicara kasar
c. Waham dengan perawatan total
1. Melukai diri sendiri dan orang lain
2. Menolak makan/minum obat karena takut diracuni
3. Gerakan tidak terkontrol
4. Ekspresi tegang
5. Iritable
6. Mendominasi pembicaraan
7. Bicara kasar
8. Menghindari orang lain
9. Mengungkapkan keyakinan yang salah berulang-ulang
10. Perilaku kasar

3. Penyebab
Waham dapat terjadi karena :
1. Ketidakmampuan mempercayai orang lain
2. Perasaan takut sampai panik
3. Kewaspadaan yang berlebihan
4. Ketidaktepatan memulai lingkungan realistis

4. Klasifikasi
1. Waham agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan , diucapkan berulang – ulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
2. Waham kebesaran
Klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan kenyataan
3. Waham somatik
Klien yakin bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit, atau diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.

4. Waham curiga
Klien yakin bahwa seseorang atau kelompok berusaha merugikan atau menciderai dirinya, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
5. Waham nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia, meninggal dunia diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai kenyataan.
6. Waham sisip pikir
Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan di dalam pikirannya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
7. Waham kontrol pikir
Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kenyataan dari luar.

Kamis, 24 Februari 2011

KOMUNIKASI KERJA





Komunikasi kerja merupakan proses penyampaian informasi baik secara verbal maupun non verbal untuk mencapai pengertian dan penerimaan.
Keterampilan komunikasi yang baik merupakan keterampilan utama dan sangat penting bagi para pekerja dan pimpinan. Keberhasilan kepemimpinan dan dan kerja tergantung pada kemampuan berkomunikasi.
Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi orang lain seperti staf perawatan, pasien dan keluarganya, tim kesehatan lainnya.


1. Komunikasi untuk Pimpinan :
• Pahami dan gunakan dengan baik bentuk komunikasi informal dalam organisasi.
• Komunikasi dengan bahasa yang jelas sehingga mudah dimengerti.
• Sensitif dan pahami hal berpengaruh dari internal maupun ekternal bagi komunikan dan penerima dalam berkomunikasi.
• Perhatikan bahasa verbal dan non verbal saat berkomunikasi.
• Tampilkan role model komunikasi asertif dan sebagai pendengar aktif.
• Perlihatkan kesesuaian bahasa verbal dan non verbal.
• Pahami kedudukan, kekuasaan, dan otoritas seseorang.
• Maxsimalkan fungsi group dengan team building dan hindari terjadi kelesuan dengan pelatihan.
• Gunakan keseimbangan antar teknologi komunikasi dan kebutuhan untuk berinteraksi dengan tatapan empat mata.


2. Fungsi Management :
• Pahami dan gunakan komunikasi formal dalam organisasi.
• Atur dan kombinasikan model komunikasi agar optimal penggunaan dalam hirarki organisasi.
• Siapkan komunikasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa yang jelas.
• Kolaborasi dengan bagian lain agar komunikasi tidak overlap.
• Bedakan antara informasi dan komunikasi, kaji kebutuhan untuk keduanya.
• Jaga kerahasiaan klien waktu berkomunikasi.
• Latih pegawai agar dapat menggunakan teknologi komunikasi dengan benar.
• Gunakan dengan pengetahuan agar kelompok dinamis dan dapat maksimal menggunakan teknik komunikasi organisasi.


3. Komponen yang harus diperhatikan oleh pimpinan dalam proses komunikasi yaitu :
• Pengirim berita (komunikator) pihak yang menyampaikan perintah, laporan dan saran-saran.
• Penerima berita (komunikan) orang yang dituju.
• Berita yang disampaikan seperti perintah dan saran-saran.
• Sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan berita seperti ; tulisan, telepon, radio, dan televisi.
• Umpan balik atau tanggapan dari penerima berita.



4. Proses pengiriman informasi dibagi menjadi dua yaitu :
• Kegiatan encoding yaitu perumusan oleh komunikator sebelum disampaikan pada komunikasi.
• Kegiatan decoding yaitu penilaian pesan oleh komunikasi saat menerima pesan. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, persepsi, emosi dan motivasi dari komunikator dan komunikan.


5. Strategi dalam berkomunikasi yaitu :
• Pimpinan/manager harus memahami struktur organisasi, siapa yang efektif untuk membuat keputusan.
• Komunikasi dua arah setelah berkomunikasi harus melakukan feedback, apakah diterima dengan benar.
• Komunikasi harus jelas & sederhana agar komunikasi mudah dimengerti.
• Dapat menggunakan berbagai macam metode jika hal yang dikomunikasikan sangat penting.
• Manager/pimpinan tidak hanya terpengaruh oleh informasi karena informasi dan komunikasi berbeda.


6. Model komunikasi dan pesan yang disampaikan yaitu :
a. Tertulis.
- Ketahuilah apa yang ingin disampaikan sebelum ditulis.
- Tempatkan subjek kalimat pada posisi yang benar bagaimana efeknya pada orang.
- Gunakan kata kerja yang benar.
- Gunakan kata-kata yang spesifik dan konkrit.
- Gunakan sedikit kata-kata jika mungkin.
- Gunakan kalimat pendek dan sederhana.
- Gunakan kalimat logik.
- Gunakan kalimat untuk memberi arahan pada pembaca.
- Hubungkan dengan pemikiranmu, sehingga mengarahkan pembaca kepemikiran yang baru.
- Jelas.
- Gambar pemikiran yang sama dengan alur berpikir yang sama.
b. Verbal.
• Kemampuan komunikasi interper untuk memilih kata-kata yang akan dipakai.
c. Non verbal.
d. Telepon dan sejenisnya.

Kamis, 27 Januari 2011

INTUSUSEPSI / INVAGINASI ( USUS YANG TERSARUNG )

  • INTUSUSEPSI ; suatu keadaan masuknya segmen usus bagian distalnya yg umumnya akan berakhir dgn obstruksi usus strangulasi (mansjoer.R.2000) 
    INTUSUSEPSI ; masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian yg lebih distal dari usus (umumnya,invaginasi ileum masuk ke dalam kolon desendens).(Nettina,2002)
     
  • kebanyakan terjadi pd bayi,dgn mayoritas kasus terjadi pada usia 5 bulan sampai 1 tahun.1 sampai 4 bayi 1000 bayi lahir hidup.intususeosi jg menyebabkan k’gawata daruratan pd abdomen.sering terjadi pd laki-laki dari pd perempuan,dgn perbandingan 8:1
  •  etiology :
    Idiopatik
    Di duga :
    Infeksi virus pernafasan
    Peristaltik yg meningkat
    Anak makanan padat sebelum usianya
    Pada bayi usia dari 3 thn biasa di sebabkan faktor mekanik seperti ;
    Meckel diverticulum
    Polip pada intestinum
    Lympomasarcoma intesinum
    Trauma tumpul pada abdominal
    hemangioma
     
    tanda dan gejala:
    Nyeri perut hebat,mendadak,
    sering muntah & BAB bercampur darah&lendir
    Nyeri kolik berat disertai dgn tangisan yg keras
    Muka pucat & lemah
    Pada dehidrasi,anak demam & perut mengembung
    Anak cepat marah,nafas dangkal,mendengkur & konstipasi
    Anak sering menarik kaki keatas perut dikarenanakan nyeri yg diderita
    diagnosa:
    1.Nyeri b/d invaginasi usus
      intervensi ;
    observasi perilaku bayi sebagai indikator nyeri
    tentukan tingkat nyeri dgn skala nyeri
    jelaskan kpd org tua penyebab nyeri & yakinkan orang tua tentang tujuan dr pengobatan
    Perlakukan bayi dgn sangat lembut
    Berkolaborasi dgn dokter dalam pemberian analgesic
     
     

Senin, 24 Januari 2011

GINEKOMASTIA

Pembesaran payudara pria ini biasa disebut Ginekomastia. Ginekomastia adalah pembesaran jaringan dada pria yang disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Ginekomastia ini dapat hilang dengan sendirinya dn dapat diobati denan konsumsi hormon tertentu untuk menjaga keseimbangan hormon. Dalam beberapa kasus operasi dan pengangkatan jaringan sekitar dada dapat menjadi pilihan.

Gejala

Tanda dan gejala ginekomastia antara lain adalah:
• Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Jika anda merasa dada anda mengembang, terasa sakit atau keluar air dari satu atau dua putingnya, maka anda harus waspada.

Penyebab

Ginekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon testosteron dibanding estrogen. Turunnya kadar testosteron ini dapat disebabkan karena memang kadar testosteron turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh:
• Perubahan alami hormon
• Konsumsi obat-obatan
• Kondisi kesehatan tertentu
25 persen kasus ginekomastia tidak ditemukan penyebab secara pasti.

Keseimbangan testosteron-estrogen
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.

Perlu diketahui bahwa hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria, hanya saja normalnya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini akan membantu kepadatan tulang, produksi sperma dan membentuk mood (emosi). Tetapi bila kadar estrogen terlalu tinggi atau di luar batas keseimbangan (dengan testosteron) maka akan menyebabkan ginekomastia.

Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separoh bayi laki-laki lahir dengan kondisi dada yang membesar sebagai akibat estrogen dari ibu. Pembesaran jaringan dada ini akan menghilang dengan sendirinya dalam dua sampai tiga minggu setelah lahir.

Ginekomastia pada masa puber
Ginekomastia yang disebabkan perubahan hormon selama masa puber adalah umum. Dalam banyak kasus pembesaran jaringan dada ini akan hilang sendiri tanpa perawatan dalam enam bulan sampai dua atau tiga tahun.

Ginekomastia pada pria dewasa
Prevalensi ginekomastia akan mencapai puncak saat umur 50 sampai 80 tahun. Setidaknya seperempat pria akan mengidap ginekomastia dalam rentang usia ini.

Pengobatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan terjadinya ginekomastia, antara lain:
• Obat anti-androgen yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker.
• Obat terapi AIDS. Ginekomastia dapat berkembang pada pria yang mengidap HIV yang menerima terapi pengobatan yang disebut HAART (highly active antiretroviral therapy)
• Obat penenang seperti diazepam atau valium
• Obat anti depresi
• Antibiotik
• Kemoterapi
• Obat untuk jantung

Alkohol dan beberapa jenis narkoba juga dapat menjadi penyebab ginekomastia:
• Anabolic steroid dan hormon androgen yang biasa digunakan sebagai dopping oleh atlit
• Alkohol
• Mariyuana
• Heroin
• Amphetamin

Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan dapat pula menjadi sebab timbulnya ginekomastia yang mempengaruhi keseimbangan hormon, antara lain:
• Hypogonadism, kondisi yang mempengaruhi produksi normal testosteron seperti sindrom Klinfelter
• Usia. Perubahan hormon juga biasa terjadi seiring penuaan usia, khususnya bagi pria dengan berat badan lebih.
• Tumor. Beberapa jenis tumor berhubungan dengan testis atau kelenjar-kelenjar organ pria yang memproduksi hormon juga dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon,
• Hipertiroid, kelenjar gondok yang memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak
• Gagal ginjal
• Gagal hati dan sirosis
• Malnutrisi dan kelaparan

Faktor resiko

Faktor resiko ginekomastia termasuk:
• Remaja
• Manula
• Penggunaan anabolic steroid dan hormon-hormon androgen untuk menambah kemampuan atlit.
• Kondisi kesehatan khusus, antara lain penyakit hati dan ginjal, gondok sampai sindrom Klinefelter.


Minggu, 23 Januari 2011

TEKHNIK MEMPERTAHANKAN AIRWAY

Bila penderita mengalami penurunan kesadaran maka pangkal lidah kemungkinan akan jatuh kebelakang dan menyumbat hipofaring. Sumbatan seperti ini dapat segera diatasi dengan melakukan hiperekstensi (ditengadahkan), tetapi tindakan ini tidak diperbolehkan pada penderita trauma yang dicurigai mengelami fraktur servikal (patah tulang leher). pada penderita trauma dengan kecurigaan patah tulang leher maka dapat diatasi dengan melakukan pengangkatan dagu (Chin lift maneuver) atau dengan mendorong rahang bawah kearah depan (jaw thrust maneuver). Airway (jalan napas selanjutnya dapat dipertahankan dengan oropharyngeal airway (atau di rumah sakit terkenan dengan gudel) atau dengan menggunakan nasopharyngeal airway.

Tindakan-tindakan yang digunakan untuk membuka airway dapat menyebabkan atau memperburuk cedera servikal dan spinal. oleh karena itu selama melakukan tindakan harus selalu menjaga kestabilan leher pada posisi segaris (In line immobilization) dengan fikasasi kepala atau menggunakan Neck Collar (Bidai Leher).