- •INTUSUSEPSI ; suatu keadaan masuknya segmen usus bagian distalnya yg umumnya akan berakhir dgn obstruksi usus strangulasi (mansjoer.R.2000)•INTUSUSEPSI ; masuknya bagian usus ke dalam perbatasan atau bagian yg lebih distal dari usus (umumnya,invaginasi ileum masuk ke dalam kolon desendens).(Nettina,2002)
- kebanyakan terjadi pd bayi,dgn mayoritas kasus terjadi pada usia 5 bulan sampai 1 tahun.1 sampai 4 bayi 1000 bayi lahir hidup.intususeosi jg menyebabkan k’gawata daruratan pd abdomen.sering terjadi pd laki-laki dari pd perempuan,dgn perbandingan 8:1
- etiology : •Idiopatik•Di duga :–Infeksi virus pernafasan–Peristaltik yg meningkat–Anak makanan padat sebelum usianya•Pada bayi usia dari 3 thn biasa di sebabkan faktor mekanik seperti ;–Meckel diverticulum–Polip pada intestinum–Lympomasarcoma intesinum–Trauma tumpul pada abdominal–hemangiomatanda dan gejala:•Nyeri perut hebat,mendadak,•sering muntah & BAB bercampur darah&lendir•Nyeri kolik berat disertai dgn tangisan yg keras•Muka pucat & lemah•Pada dehidrasi,anak demam & perut mengembung•Anak cepat marah,nafas dangkal,mendengkur & konstipasi•Anak sering menarik kaki keatas perut dikarenanakan nyeri yg dideritadiagnosa:1.Nyeri b/d invaginasi ususintervensi ;•observasi perilaku bayi sebagai indikator nyeri•tentukan tingkat nyeri dgn skala nyeri•jelaskan kpd org tua penyebab nyeri & yakinkan orang tua tentang tujuan dr pengobatan•Perlakukan bayi dgn sangat lembut•Berkolaborasi dgn dokter dalam pemberian analgesic
Kamis, 27 Januari 2011
INTUSUSEPSI / INVAGINASI ( USUS YANG TERSARUNG )
Senin, 24 Januari 2011
GINEKOMASTIA
Gejala
Tanda dan gejala ginekomastia antara lain adalah:
• Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Jika anda merasa dada anda mengembang, terasa sakit atau keluar air dari satu atau dua putingnya, maka anda harus waspada.
Penyebab
Ginekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon testosteron dibanding estrogen. Turunnya kadar testosteron ini dapat disebabkan karena memang kadar testosteron turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh:
• Perubahan alami hormon
• Konsumsi obat-obatan
• Kondisi kesehatan tertentu
25 persen kasus ginekomastia tidak ditemukan penyebab secara pasti.
Keseimbangan testosteron-estrogen
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.
Perlu diketahui bahwa hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria, hanya saja normalnya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini akan membantu kepadatan tulang, produksi sperma dan membentuk mood (emosi). Tetapi bila kadar estrogen terlalu tinggi atau di luar batas keseimbangan (dengan testosteron) maka akan menyebabkan ginekomastia.
Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separoh bayi laki-laki lahir dengan kondisi dada yang membesar sebagai akibat estrogen dari ibu. Pembesaran jaringan dada ini akan menghilang dengan sendirinya dalam dua sampai tiga minggu setelah lahir.
Ginekomastia pada masa puber
Ginekomastia yang disebabkan perubahan hormon selama masa puber adalah umum. Dalam banyak kasus pembesaran jaringan dada ini akan hilang sendiri tanpa perawatan dalam enam bulan sampai dua atau tiga tahun.
Ginekomastia pada pria dewasa
Prevalensi ginekomastia akan mencapai puncak saat umur 50 sampai 80 tahun. Setidaknya seperempat pria akan mengidap ginekomastia dalam rentang usia ini.
Pengobatan
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan terjadinya ginekomastia, antara lain:
• Obat anti-androgen yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker.
• Obat terapi AIDS. Ginekomastia dapat berkembang pada pria yang mengidap HIV yang menerima terapi pengobatan yang disebut HAART (highly active antiretroviral therapy)
• Obat penenang seperti diazepam atau valium
• Obat anti depresi
• Antibiotik
• Kemoterapi
• Obat untuk jantung
Alkohol dan beberapa jenis narkoba juga dapat menjadi penyebab ginekomastia:
• Anabolic steroid dan hormon androgen yang biasa digunakan sebagai dopping oleh atlit
• Alkohol
• Mariyuana
• Heroin
• Amphetamin
Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan dapat pula menjadi sebab timbulnya ginekomastia yang mempengaruhi keseimbangan hormon, antara lain:
• Hypogonadism, kondisi yang mempengaruhi produksi normal testosteron seperti sindrom Klinfelter
• Usia. Perubahan hormon juga biasa terjadi seiring penuaan usia, khususnya bagi pria dengan berat badan lebih.
• Tumor. Beberapa jenis tumor berhubungan dengan testis atau kelenjar-kelenjar organ pria yang memproduksi hormon juga dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon,
• Hipertiroid, kelenjar gondok yang memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak
• Gagal ginjal
• Gagal hati dan sirosis
• Malnutrisi dan kelaparan
Faktor resiko
Faktor resiko ginekomastia termasuk:
• Remaja
• Manula
• Penggunaan anabolic steroid dan hormon-hormon androgen untuk menambah kemampuan atlit.
• Kondisi kesehatan khusus, antara lain penyakit hati dan ginjal, gondok sampai sindrom Klinefelter.
Minggu, 23 Januari 2011
TEKHNIK MEMPERTAHANKAN AIRWAY
Bila penderita mengalami penurunan kesadaran maka pangkal lidah kemungkinan akan jatuh kebelakang dan menyumbat hipofaring. Sumbatan seperti ini dapat segera diatasi dengan melakukan hiperekstensi (ditengadahkan), tetapi tindakan ini tidak diperbolehkan pada penderita trauma yang dicurigai mengelami fraktur servikal (patah tulang leher). pada penderita trauma dengan kecurigaan patah tulang leher maka dapat diatasi dengan melakukan pengangkatan dagu (Chin lift maneuver) atau dengan mendorong rahang bawah kearah depan (jaw thrust maneuver). Airway (jalan napas selanjutnya dapat dipertahankan dengan oropharyngeal airway (atau di rumah sakit terkenan dengan gudel) atau dengan menggunakan nasopharyngeal airway.
Tindakan-tindakan yang digunakan untuk membuka airway dapat menyebabkan atau memperburuk cedera servikal dan spinal. oleh karena itu selama melakukan tindakan harus selalu menjaga kestabilan leher pada posisi segaris (In line immobilization) dengan fikasasi kepala atau menggunakan Neck Collar (Bidai Leher).
Tindakan-tindakan yang digunakan untuk membuka airway dapat menyebabkan atau memperburuk cedera servikal dan spinal. oleh karena itu selama melakukan tindakan harus selalu menjaga kestabilan leher pada posisi segaris (In line immobilization) dengan fikasasi kepala atau menggunakan Neck Collar (Bidai Leher).
Langganan:
Postingan (Atom)