Jumat, 31 Desember 2010

askep infertilitas


DEFENISI
Infertilitas adalah ketidakmampuan sepasang suami istri untuk memiliki keturunan dimana wanita belum mengalami kehamilan setelah bersenggama secara teratur 2-3 x / mgg, tanpa mamakai matoda pencegahan selama 1 tahun

Ada 2 jenis infertilitas :
• Infertilitas primer : bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali.
• Infertilitas sekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi

ETIOLOGI
Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja. Hasil penelitian membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40% dari angka kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%, dan idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita/istri.
Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain :
a. Pada wanita
• Gangguan organ reproduksi
1. Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina
2. Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
3. Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang
4. Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu
• Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapatterjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gengguan ovulasi.
• Kegagalan implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akiatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah abortus.
• Endometriosis
• Abrasi genetis
• Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
• Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.

b. Pada pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu :
• Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
• Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
• Abnormalitas ereksi
• Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
• Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
• Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer
• Abrasi genetik

MANIFESTASI KLINIS
A. WANITA
• Terjadi kelainan system endokrin
• Hipomenore dan amenore
• Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukkan masalah pada aksis ovarium hipotalamus hipofisis atau aberasi genetik
• Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak berkembang,dan gonatnya abnormal
• Wanita infertil dapat memiliki uterus
• Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat infeksi, adhesi, atau tumor
• Traktus reproduksi internal yang abnormal

B. PRIA
• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
• Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
• Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
• Disfungsi ereksi berat
• Ejakulasi retrograt
• Hypo/epispadia
• Mikropenis
• Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
• Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
• Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
• Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
• Abnormalitas cairan semen

PATOFISIOLOGI
a. Wanita
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium, mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik.
Beberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun sehingga terjadi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga menyebebkan inflamasi berlanjut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan gangguan implantasi zigot yang berujung pada abortus.

a. Pria
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik:
Perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat ( spt distribusi lemak tubuh dan rambut yang tidak sesuai ).

Pemeriksaan System Reproduksi
A. Wanita
• Deteksi Ovulasi
1. Meliputi pengkajian BBT (basal body temperature )
2. Uji lendir serviks metoda berdasarkan hubungan antara pertumbuhan anatomi dan fisiologi serviks dengan siklus ovarium untuk mengetahui saat terjadinya keadaan optimal getah serviks dalam menerima sperma

• Analisa hormon
Mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium – hipofisis – hipotalamus. Dengan pengambilan specimen urine dan darah pada berbagai waktu selama siklus menstruasi.

• Sitologi vagina
Pemeriksaan usap forniks vagina untuk mengetahui perubahan epitel vagina

• Uji pasca senggama
Mengetahui ada tidaknya spermatozoa yang melewati serviks ( 6 jam pasca coital ).

• Biopsy endometrium terjadwal
Mengetahui pengaruh progesterone terhadap endometrium dan sebaiknya dilakukan pada 2-3 hr sebelum haid.

• Histerosalpinografi
Radiografi kavum uteri dan tuba dengan pemberian materi kontras. Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga uterus dan tuba uteri, jaringan parut dan adesi akibat proses radang. Dilakukan secara terjadwal.

• Laparoskopi
Standar emas untuk mengetahui kelainan tuba dan peritoneum.

• Pemeriksaan pelvis ultrasound
Untuk memvisualisasi jaringan pelvis, misalnya untuk identifikasi kelainan, perkembangan dan maturitas folikuler, serta informasi kehamilan intra uterin.

B. Pria
• Analisa Semen
Parameter
Warna Putih keruh
Bau Bunga akasia
PH 7,2 - 7,8
Volume 2 - 5 ml
Viskositas 1,6 – 6,6 centipose
Jumlah sperma 20 juta / ml
Sperma motil > 50%
Bentuk normal > 60%
Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik
persentase gerak sperma motil > 60%
Aglutasi Tidak ada
Sel – sel Sedikit,tidak ada
Uji fruktosa 150-650 mg/dl

• Pemeriksaan endokrin
Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kembali fungsi hipothalamus, hipofisis jika kelainan ini diduga sebagai penyebab infertilitas. Uji yang dilakukan bertujuna untuk menilai kadar hormon tesrosteron, FSH, dan LH.
• USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat, vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
• Biopsi testis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan patologi.
• Uji penetrasi sperma
• Uji hemizona

PENATALAKSANAAN
A. Wanita
• Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendIr serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital


• Pemberian terapi obat, seperti;
1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh .
2. Terapi penggantian hormon
3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal
4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat
• GIFT ( gemete intrafallopian transfer )
• Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas
• Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate,
• Pengangkatan tumor atau fibroid
• Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi

B. Pria
• Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat
• Agen antimikroba
• Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan
• HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme
• FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis
• Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
• Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik
• Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
• Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
• Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida



ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFERTIL

PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Termasuk data etnis, budaya dan agama

2. Riwayat kesehatan
A. Wanita
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi di rumah
• Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama
• Tumor hipofisis atau prolaktinoma
• Riwayat penyakit menular seksual
• Riwayat kista

b. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Endometriosis dan endometrits
• Vaginismus (kejang pada otot vagina)
• Gangguan ovulasi
• Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus, dan servik
• Autoimun

c. Riwayat Kesehatan Keluarga
• Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik

d. Riwayat Obstetri
• Tidak hamil dan melahirkan selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
• Mengalami aborsi berulang
• Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi

B. Pria
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
• Riwayat terpajan benda – benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
• Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
• Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
• Trauma, kecelakan sehinga testis rusak
• Konsumsi obat-obatan yang mengganggu spermatogenesis
• Pernah menjalani operasi yang berefek menganggu organ reproduksi contoh : operasi prostat, operasi tumor saluran kemih
• Riwayat vasektomi

b. Riwayat Kesehatan Sekarang
• Disfungsi ereksi berat
• Ejakulasi retrograt
• Hypo/epispadia
• Mikropenis
• Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha
• Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan motilitas sperma)
• Saluran sperma yang tersumbat
• Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis )
• Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
• Abnormalitas cairan semen

c. Riwayat Kesehatan Keluarga
• Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik

3. Pemeriksaan Fisik
Terdapat berbagai kelainan pada organ genital, pria atupun wanita.

4. Pemeriksaan penunjang
A. Wanita
• Deteksi Ovulasi
• Analisa hormon
• Sitologi vagina
• Uji pasca senggama
• Biopsy endometrium terjadwal
• Histerosalpinografi
• Laparoskopi
• Pemeriksaan pelvis ultrasound

B. Pria
• Analisa Semen
Parameter
Warna Putih keruh
Bau Bunga akasia
PH 7,2 - 7,8
Volume 2 - 5 ml
Viskositas 1,6 – 6,6 centipose
Jumlah sperma 20 juta / ml
Sperma motil > 50%
Bentuk normal > 60%
Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik
persentase gerak sperma motil > 60%
Aglutasi Tidak ada
Sel – sel Sedikit,tidak ada
Uji fruktosa 150-650 mg/dl

• Pemeriksaan endokrin
• USG
• Biopsi testis
• Uji penetrasi sperma
• Uji hemizona


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d ketidaktahuan tentang hasil akhir proses diagnostic
2. Gangguan konsep diri; harga diri rendah b.d gangguan fertilitas
3. Gangguan konsep diri; gangguan citra diri b.d perubahan struktur anatomis dan fungsional organ reproduksi
4. Resiko tinggi terhadap kerusakan koping individu / keluarga b.d metode yang digunakan dalam investigasi gangguan fertilitas
5. Konflik pengambilan keputusan b.d terapi untuk menangani infertilitas, alternatif untuk terapi
6. Perubahan proses keluarga b.d harapan tidak terpenuhi untuk hamil
7. Berduka dan antisipasi b.d prognosis yang buruk
8. Nyeri akut b. d efek tes dfiagnostik
9. Efek tes diagnostic ketedakberdayaan b.d kurang control terhadap prognosis
10. Resiko tinggi isolasi social b.d kerusakan fertilitas, investigasinya, dan penataklaksanaannya


INTERVENSI
Diagnosa keperawatan: Gangguan konsp diri; harga diri rendah b.d gangguan fertilitas
Kriteria hasil :
• Klien mengungkapkan tentang infertilitas dan bagaimana treatmentnya
• Klien memperlihatkan adanya peningkatan kontrol diri terhadap diagnosa infertil
• Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertil
• Terjalin kontak mata saat berkomunikasi
• Mengidentifikasi aspek positif diri


Daftar pustaka

Carpernito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC
Cunningham, MacDonald, Gant. 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
,http://situs.kesrepro.info/kb/referensi2.htm. Diakses tanggal 29 September 2007
http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 2 Oktober 2007
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius
McCloskey, C. Joane& Bulechek, M. Gloria. 1996. Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby: A Times Mirror Company
Murray, Sharon Smith, 2002. Foundations Of Maternal-Newborn Nursing. Philadelphia: W.B. Saunders company
Potter, patricia. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses, dan Praktek. Jakarta: EGC
Smeltzer, C. Suzanne. 2001. Brunner & Suddarth’s Text Book of Medical-Surgical Nursing Volume 2. Jakarta: EGC

Kamis, 30 Desember 2010

PENGENALAN ILMU GIZI

Beberapa Pengertian
o Ilmu Gizi (Nitrition Science) : ilmu yg mempelajari segala sesuatu ttg mkn dlm hub. dg kes. optimal.

o Kata ‘Gizi’ berasal dari bahasa arab Ghidza, yg berarti “makanan”

o Zat Gizi (Nutrients) : ikatan kimia yg diperlukan tubuh utk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses – proses kehidupan

o Makanan : bhn selain obat yg mengandung zat – zat gizi atau unsur – unsur/ikat kimia yg dpt diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yg berguna bila dimasukan dlm tubuh.
o Pangan : istilah umum utk semua bhn yg dpt dijadikan makanan
o BM adalah makanan dlm keadaan mentah
o Status Gizi : keadaan tubuh sbg akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi


 Hub. gizi dan kes. tubuh: menyediakan energi, membangun dan memelihara jar. tubuh, serta mengatur proses – proses kehidupan dlm tubuh.
 Gizi juga berkaitan dg potensi ekonomi seseorang, krn gizi berkaitan dg perkembangan otak, kemampuan belajar serta produktifitas kerja.
 Ruang lingkup

o Perhatian ilmu gizi dimulai dari cara produksi pangan (agromoni dan peternakan) ; perubahan – perubahan yg terjadi pada tahap pasca panen dari mulai penyedian pangan, distribusi dan pengolahan pangan ; konsumsi makanan ; dan cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan sakit.

o Shg erat kaitannya dg ilmu – ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekuler dan kedokteran.

o Karena konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan, perilaku makan, dan keadaan ekonomi maka imlu gizi juga berkaitan dengan ilmu – ilmu social seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan ekonomi.



SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GIZI
o Ilmu gizi diakui pertama kami tahun 1926 (Mary Swartz Rose dikukuhkan sbg prof ilmu gizi pertama di unv. Columbia)
o Perhatian thd makan sejak jaman purba (mkn untuk hidup)
o Hippocrates, (tahun 400 sebelum masehi) --- mknan mrpk panas yg diperlukan tubuh -- Anak2 > orang tua
o Antonie Lavioser (Prancis,1743-1794) Bpk Ilmu gizi--- org pertama yg mempelajari hal yg berkaitan dg penggunaan energi mkn yg melupiti proses pernapasan, oksidasi & kalorimeteri mengukur metabolisme basal
o Megendie (prancis awal abab Ke- 19) pertama kali membedakan antara berbagai mcm zat gizi dlm bhn mkn (Kh, Fat, Protein)
o Regnault & Reiset (1840) – menemukan perbandingan Co2 yg dikeluarkan dan O2 yg dikonsumsi berbeda menurut jenis mknan.
o Liebig (Jerman,1803-1873) ---- KH, Fat dan Protein dioksidasi dlm tubuh menghasilkan panas /energi
o Attwater and Rose (Amerika akhir abad ke-19)---- membangun alat kalorimeteri
o Attwater and Bryant (1899) menerbitkan DKBM pertama

 Awal abad 20

 penemuan mineral
o 1808 penemuan kalsium
o Boussingault menemukan Fe sbg zat esensial dan meneliti kadat zat besi hewan
o Leibig menemukanan kemungkinan Fe sgb pembawa O2 dlm eritrosit
o Ringer (1885) dan Locke (1900) menemukan bahwa cairan tubuh memerlukan konsentrasi elektrolit tertentu.
o Ringer --- larutan yg mengandung NaCl, Ca, K dan CaCl serta Na Bikarbonat (Locke) diperlukan utk mempertahankan integritas fungsional jar. hewan yg diisolasi
o Loeb (awal abab 20)– penelititan ttg pengaruh berbagai konsentrasi garam Na, K, CaCl thd jar. Hidup ---- mineral mrpk unsur yg mutlak diperlukan tubuh dan hrs ada dlm mkn
o penemuan mikro mineral

 Penemuan vitamin
o Lind (inggris) menulis ttg peny, scurvy yg kemudian dikenal sbg akibat Def. vit. C
o Takaki (1887) --- sindroma beri – beri pd pelaut jepang & pencegahan lewat mkn
o Eykman (Hindia Belanda, 1890) --- menemukan selaput luar beras (aleuron) mengandung zat yg dpt mencegah dan menyembuhkan beri – beri
o Funk dlm buku the etiology of deficiency disaeses (1912) mengusulkan nama vitamine utk faktor2 zat aktif tsb. (vita = esensial, zat aktif yg menyebuhkan beri-beri tsb adalah suatu ikatan amine)
o tahun 1920 Vitamine diganti menjadi vitamin, krn zat anti faktor tsb tdk selalau dlm bentuk ikatan amine
o Drummond mengusul penamaan vitamin menurut abjad
o tahun 1913 ditemukan vit. A oleh McCollum dan Davis


Penelitian tk. Molekular & selular
o Dimulai sejak tahun 1955 --- diperoleh ttg struktur sel serta peran kompleks dan Vital zat gizi dlm pertumb. dan pemeliharaan sel-sel
o Sesudah tahun 1960 penelitian gizi berpindah dari zat – zat gizi esensial ke saling keterkaitan antar zat – zat gizi, peranan biologi spesifiknya, penetapan kebutuhan zat gizi pd manusia & pengaruh pengolahan mknan thd kandungan zat gizi

Keadaan sekarang

o sudah diket. 45 zat gizi dan mkn msh ada yg lain
o masalah gizi kurang dan lebih
o Hub. Gizi dg keturunan, perkambangan otak dan prilaku, produktivitas dan daya tahan thd peny.
o Pengaruh stress, faktor – faktor lingk (polusi dan obat2) dg status gizi
o Dibidang tekpang penemuab2 ttg cara mengolah mkn yg bergizi, fortipikasi pangan dll.
o Penelitian ttg zat tambahan makanan yg merugikan
o Food safety dsb

Fungsi zat gizi bagi proses tubuh
- Sumber energi : Karbihodrat, lemak dan protein
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan : protein, minera dan air (zat pembangung)
- Pengatur proses tubuh : protein, mineral, vitamin dan air (zat pengatur)






Akibat gizi kurang
Tergantung pd zat apa yg kurang, secara umum menyebabkan gangguan pd proses :
1. pertumbuhan
2. produksi tenaga
3. struktur dan fungsi otak
4. perilaku

Akibat Gizi Lebih
o Menyebabkan kegemukan atau obesitas

o Kegemukan berisiko timbulnya penyakit degenaratif Hipertensi, DM, PJK, Hati dan kantung empedu

Selasa, 28 Desember 2010

Glasgow Coma Scale Nilai

Respon membuka mata (E)
Buka mata spontan 4
Buka mata bila dipanggil/rangsangan suara 3
Buka mata bila dirangsang nyeri 2
Tak ada reaksi dengan rangsangan apapun 1

Respon verbal (V)
Komunikasi verbal baik, jawaban tepat 5
Bingung, disorientasi waktu, tempat, dan orang 4
Kata-kata tidak teratur 3
Suara tidak jelas 2
Tak ada reaksi dengan rangsangan apapun 1

Respon motorik (M)
Mengikuti perintah 6
Dengan rangsangan nyeri, dapat mengetahui tempat rangsangan 5
Dengan rangsangan nyeri, menarik anggota badan 4
Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi fleksi abnormal 3
Dengan rangsangan nyeri, timbul reaksi ekstensi abnormal 2
Dengan rangsangan nyeri, tidak ada reaksi 1

Rabu, 22 Desember 2010

KISTA


            Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, bahan setengah cair atau gas dan seringkali dibatasi oleh lapisan epitel dan dibagian luarnya dilapisi oleh jaringan ikat dan pembuluh darah.
            Kista dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut WHO:
1.      Kista pada rahang. ·        Epitelial
a.       Developmental (odontogenik dan non odontogenik).
 b.      Inflamatori.
·        Non-epitelial
2.      Kista yang berhubungan dengan maksila.
3.      Kista pada jaringan lunak rongga mulut, wajah dan leher.
            Pola umum pertumbuhan suatu kista terjadi karena adanya stimulasi (cytokinase) pada sisa-sisa sel epitel pertumbuhan yang kemudian mengalami proliferasi dan di dalam pertumbuhannya tidak menginvasi jaringan sekitarnya. Sisa epitel tersebut kemudian akan berproliferasi membentuk Massa padat. Kemudian massa akan semakin membesar sehingga sel-sel epitel di bagian tengah massa akan kehilangan aliran darah, sehingga aliran nutrisi yang terjadi melalui proses difusi akan terputus. Kematian sel-sel dibagian tengah massa  kista tersebut akan menyebabkan terbentuk suatu rongga berisi cairan yang bersifat hipertonis. Keadaan hipertonis akan menyebabkan terjadinya proses transudasi cairan dari ekstra lumen menuju ke dalam lumen. Akibatnya terjadi tekanan hidrostatik yang berakibat semakin membesarnya massa kista. Proses pembesaran  massa kista dapat terus berlangsuung, kadang sampai dapat terjadi parastesia ringan akibat ekspansi massa menekan daerah saraf sampai timbulnya rasa sakit.
GAMBARAN RADIOLOGI  Dalam pemeriksaan rontgen akan terlihat gambaran radiolusen berbatas jelas

aids

Senin, 20 Desember 2010

KEPRIBADIAN HISTERIS

Kepribadian histeris bersifat dramatis, romantis dan suka diperhatikan, emosi dangkal dan tidak jujur, menggairahkan tapi pada dasarnya frigid.
Mereka cenderung memanipulasi keluarga dan temannya. mereka mudah dikenali dari sikap dan pakaiannya yang provokatif serta dari gerakannya yang dramatik dan bicaranya yang dibuat-buat (Ingram 1995 :59)

Gangguan kepribadian histrionic ditandai dengan pola pervasive emosi dan mencari perhatian yang berlebihan. Gangguan ini terjadi pada 2%-3% populasi umum dan 10%-15% populasi klinis dan terlihat lebih sering pada wanita daripada pria. Terapi biasanya dicari untuk mengatasi depresi, masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan, dan kesulitan dalam hubungan.
Kecenderungan klien untuk melebih-lebihkan kedekatan hubungan atau mendramatisir kejadian yang relative kecil dapat menghasilkan data yang tidak reliable. Bicara klien biasanya bersemangat, dilebih-lebihkan dan dilakukan dengan cara yang dibuat-buat. Akan tetapi, hal ini tampak jelas bahwa walaupun bicaranya bersemangat dan menghibur, penjelasannya mungkin samara-samar dan informasi yang diberikan kurang rinci. Seluruh penampilan klien normal walaupun dia mungkin berlebihan dalam berpakaian untuk wawancara klinis, seperti memakai gaun malam dan sepatu yang bertumit tinggi. Klien terlalu memerhatikan kesan oranglain terhadap penampilannya dan meluangkan sebagian besar waktu, energi dan uang untuk hal ini. Pakaian dan perilaku genit klien tidak terbatas pada situasi sosial atau hubungan, tetapi tampak pula di lingkungan pekerjaan dan professional. Perawat mungkin merasa dibuat terpesona atau bahkan digoda oleh klien.
Secara emosional, klien ekspresif, suka bergaul, dan tidak terkendali. Emosi sering diekspresikan dengan tidak tepat dan berlebihan, seperti , ”Dia fantastis! Dia mengubah hidup saya!” untuk menggambarkan dokter yang mungkin baru bertemu dengan klien satu atau dua kali. Akan tetapi, klien tidak bisa menjelaskan mengapa dokter tersebut digambarkan secara berlebihan. Emosi yang diekspresikan tidak jujur dan dangkal walaupun bersemangat; hal ini mudah diketahui orang lain, tetapi tidak bagi klien. Klien mengalami perubahan mood dan emosi yang cepat dan mungkin tertawa terbahak-bahak pada suatu waktu dan menangis terisak pada waktu berikutnya. Perubahan emosi intens yang cepat ini mungkin terlihat palsu atau dibuat-buat bagi pengamat. Klien mengalami preokupasi dengan diri sendiri dan sebagian besar pikirannya berfokus pada dirinya sendiri, dengan sedikit atau tidak ada pemikiran tentang kebutuhan orang lain. Klien sangat mudah dipengaruhi dan akan sependapat dengan hampir semua orang untuk mendapatkan perhatian. Dia mengungkapkan opini yang kuat dengan sangat sungguh-sungguh, tetapi karena opini tersebut berdasarkan bukti atau fakta yang sedikit, opini tersebut seringkali berubah dibawah pengaruh seseorang yang kepadanya klien berupaya memberi kesan
Klien meras tidak nyaman saat dia tidak menjadi pusat perhatian dan berusaha keras untuk mencapai keadaan itu. Klien menggunakan penampilan fisik dan pakaiannya untuk mendapatkan perhatian. Kadang-kadang klien dapat memancing secara terang-terangan agar mendapat pujian, mengarang cerita yang tidak dapat dipercaya, atau membuat keributan ditempat umum untuk mengalihkan perhatian agar tertuju kepada dirinya. Klien bahkan mungkin pingsan, sakit, atau menjatuhkan diri ke lantai untk mendapatkan perhatian. Klien sangat senang saat diberi perhatian saat melakukan beberapa perilaku tersebut, dengan membiarkan orang lain merasa bahwa mereka telah diperdaya. Setiap komentar atau pernyataan yang tampak mencela atau tidak menyenangkan dapat mengakibatkan respon yang kuat, seperti temper tantrum atau menangis dengan keras.
Klien cenderung melebih-lebihkan keintiman hubungan. Hampir semua kenalan disebut dengan ”sayang, teman tersayang”. Klien mungkin memalukan anggota keluarga atau teman dengan perilaku di depan umum yang tidak tepat, seperti memeluk dan mencium seseorang yang baru saja dikenalkan, atau menangis terisak dengan tidak terkendali karena insiden kecil. Klienmungkin mengabaikan teman lama jika dikenalkan teman baru dan menarik. Individu yang mempunyai hubungan dengan klien menggambarkan diri mereka telah diperdaya, dimanipulasi atau di eksploitasi tanpa rasa malu untuk keuntungan pribadi klien.
Klien mungkin memiliki berbagai macam keluhan fisik yang tidak jelas atau mungkin membuat cerita berlebih lebihan tentang penyakit fisiknya. Episode tersebut biasanya berkisar tentang perhatian yang diterima klien (atau gagal untuk diterima) saat hal tersebut terjadi, bukan tentang masalah fisiologis tertentu.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Perawat seharusnya memberi umpan balik kepada klien tentang interaksi sosialnya dengan orang lain, termasuk cara berpakaian dan perilaku non verbal. Umpan balik harus berfokus pada alternatif yang tepat, tidak hanya kritik. Misalnya, perawat dapat mengatakan ”ketika anda memeluk dan mencium orang lain pada pertemuan pertama dengan mereka, mereka mungkin mengartikan perilaku anda sebagai seksual. Akan lebih dapat diterima jika Anda berdiri minimal dua kaki dari mereka dan berjabat tangan”
Dapat pula bermanfaat untuk mendiskusikan situasi sosial guna menggali persepsi klien tentang reaksi dan perilaku orang lain. Mengajarkan keterampilan tersebut dilingkungan yang aman dan tidak mengancam dapat membantu klien untuk mendapatkan rasa percaya diri atas kemampuannya berinteraksi dengan orang lain. Perawat harus spesifik dalam menjelaskan dan memberi contoh keterampilan sosial tersebut, termasuk mempertahankan kontak mata, mendengar aktif, dan menghormati ruang personal. Dapat juga membantu untuk mengemukakan topik diskusi yang tepat untuk orang yang baru dikenal, untuk keluarga atau teman dekat, dan untuk perawat saja.

Klien mungkin sangat sensitif untuk mendiskusikan tentang harga diri dan mungkin berespons dengan emosi yang berlebihan. Penting untuk menggali kekuatan dan potensi pribadi klien, dengan memberi umpan balik spesifik kepada klien tentang karakteristik yang positif. Mendorong klien untuk menggunakan komunikasi yang asertif, seperti pernyataan ”saya”, dapat meningkatkan harga diri dan membantu klien mendapatkan apa yang dibutuhkan dengan cara yang lebih tepat. Perawat harus membantu klien percaya diri atas kemampuan nya dengan cara yang sungguh-sungguh.


Pengobatan : Waspada bila permulaan pengobatan sudah kelihatan perbaikan, karena ini mungkin hanya untuk menyenangkan. Karena kemampuan komunikasi yang kurang, maka yang dibimbing ialah perilaku yang nyata saja
http://pusvahikari.blogspot.com/2009/06/kepribadian-histeris.html

Minggu, 19 Desember 2010

METABOLISME BILIRUBIN

METABOLISME BILIRUBIN
Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi Bilirubin (merubah Bilirubin yang larut dalam lemak menjadi Bilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam hati.
Frekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati, serta jumlah tempat ikatan Albumin (Albumin binding site). Pada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudah matang dan menghasilkan Enzim Glukoronil Transferase yang memadai sehingga serum Bilirubin tidak mencapai tingkat patologis

KONSEP DASAR

Ikterus Fisiologis
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang memiliki karakteristik sebagai berikut (Hanifa, 1987):
1.Timbul pada hari kedua-ketiga
2.Kadar Biluirubin Indirek setelah 2 x 24 jam tidak melewati 15 mg% pada neonatus cukup bulan dan 10 mg % pada kurang bulan.
3. Kecepatan peningkatan kadar Bilirubin tak melebihi 5 mg % per hari
4.Kadar Bilirubin direk kurang dari 1 mg %
5.Ikterus hilang pada 10 hari pertama
6.Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadan patologis tertentu

Ikterus Patologis / Hiperbilirubinemi
Adalah suatu keadaan dimana kadar Bilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk menimbulkan Kern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik, atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis. Brown menetapkan Hiperbilirubinemia bila kadar Bilirubin mencapai 12mg% pada cukup bulan, dan 15 mg % pada bayi kurang bulan. Utelly menetapkan 10 mg% dan 15 mg%.

Sabtu, 18 Desember 2010

SITUS PENYEDIA GAME DAN SOFTWARE

Alamat Game
http://wap.tegos.ru/
http://www.gametop.com/download-free-games (PC Games)
http://www.geocities.com/mfogamez/dedomils40/s40.wml#nokia (Nokia S40)
http://wap.waptrick.com
http://www.gameloft.com
http://www.bobowap.com
http://www.wapking.mobi
http://www.tgam.mobi
http://www.freemint.com (The Fast And The Furious Fugitive 3D)
http://www.inlogic.com (Ali The Penguin )
http://livingmobile.net
http://www.orgi.ru
http://www.clickgamer.com
http://www.sharejar.com
http://www.funmobile.com
www.glu.com
http://www.gamemobile.co.uk/nokia_e50_games.htm (Game E50)
http://www.gameboy-advance-roms.com (GBA)
http://us.thqwireless.com/content.html?id=4007 (Indiana Jones)
http://igames.indosat.com/game_arena/ga_info.jsp?gid=4444018&cate=top (Diner Dash 2)

Alamat Aplikasi
http://www.getjar.com
http://phonesymbian.com
http://www.gosymbian.com (FE xplorer)
http://www.symbian-freeware.com
http://www.mobilesmania.com

http://cracking.to not
http://mobilclub.org
http://wap.mxit.co.za (Mxit)
http://get.mobispine.com/sv/2796 (Browser berita & Download ke kartu memori)
http://m.comeks.com (SMS Komik & S60)
http://www.lonelycatgames.com/?app=xplore (File Manager)
http://www.s60world.com
http://www.jdictionary-mobile.com (The world factbook & S60)
http://www.rock-your-mobile.com (Remote control)
http://www.theunlocker.co.uk
http://www.jamanda.com (Anti virus caribe)
http://www.handago.com (Kalender hijriah)
http://airradio.get-intouch.com (Air Radio)

Kamis, 16 Desember 2010

TETRALOGI OF FALLOT

1 Pengertian Tetralogy Of Fallot
a. Terdiri dari dua kata:
1. Tetralogy ; sindrom yang terdiri atas 4 unsur, tetra : 4, logy ; kata; ilmu .
2. Fallot : nama dokter dari perancis “ Etienne L.A. Fallot ” ( 1850 – 1910 ).
b. Tetralogy of fallot adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal. Meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta dan hipertropi ventrikel kanan.
2.2 Penyebab dari Tetralogy Of Fallot
Pada sebagian besar kasus penyabab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti, diduga karna adanya faktor Endogen dan Eksogen. Faktor – faktor tersebut antara lain :
a. Faktor endogen
• Kelainan kromosom.
• Anak yang lahir sebelum nya mengalimi penyakit jantung bawaan.
• Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti DM,Hipertensi, Penyakit Jantung.
b. Faktor eksogen
• Riwayat kehamilan ibu.
• Ibu menderita penyakit infeksi.
• Pajanan terhadap sinar X.
2.3 Tanda dan Gejala
Tergantung pada ukuran dari defek yang dialami bayi yang lahir. Tanda – tanda umum:
• Murmur
• Cyanosis : timbul antara hari pertama di lahirkan sampai minggu ke 2 umur bayi
• Warna kulit pucat
• Pernapasan meningkat
• Teraba dingin
• Berat badan rendah
• Susah untuk diberi makan dan
• Clubbing finger’s
2.4 Kolaboratif Care Management
a. Diagnostik tes
• . Pemeriksaan laboratorium
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. . Pada umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH. Pasien dengan Hb dan Ht normal atau rendah mungkin menderita defisiensi besi.
• Radiologis
Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal,
tidak ada pembesaran jantung . gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu.
• Elektrokardiogram
Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal.
• Ekokardiografi
Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan, penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah ke paru-paru.
• Kateterisasi
Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum ventrikel multiple,mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen, peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis normal atau rendah.
b. Obat – obatan
• Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu.
• Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis.
• Oksigen dapat diberikan, pemberian disini tidak begitu tepat karena permasalahan bukan karena kekuranganoksigen, tetapi karena aliran darah ke paru menurun. Dengan usaha diatas diharapkan anak tidak lagi takipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi tenang.
• Propanolo l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk menurunkan denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi.
• Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini bekerja meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga sedative
• penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga dapat meningkatkan curah jantung, sehingga aliran darah ke paru bertambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke seluruh tubuh juga meningkat.
c. Diet
• Perawat berikan makanan lunak dan mudah dicerna
• Hindari kafein dan batasi penggunaan sodium.
• Beri makanan tinggi protein dan rendah lemak.
• Beri makanan tinggi kalium.
d. Aktivitas
Saat aktivitas,hindari aktivitas yang melelahkan dan berikan istirahat yang cukup bagi klien.
2.5 Pemeriksaan Fisik
a. Data subjektif
Pada tanggal 15 juni 2010, pukul 6 PM dilakukan pengkajian oleh mahasiswa dan didapatkan hasil ibu klien mengatakan “ setelah bermain dan menangis anak bias sesak napas, jantung anak saya juga berdebar – debar, badanya juga sering demam, makannya juga susah, saat anak istirahat sesak napas berkurang tapi badanya masih kebiruan, mulai terlihat perubahan saat umur anak 6 bulan”. Riwayat kehamilan ibu mengalami hipertensi saat usia kehamilan 3 bulan tekanan darah mencapai 180/130 mmHg.
b. Data objektif
• Keadaan umum klien tampak sakit sedang – berat
• Kesadaran komposmetis GCS : 4,5,6.
• Kategori klien 2 ( 1 sampai 3 ).
• Klien mampu menghabiskan ¼ porsi makanan yang disedikan Rumah Sakit.
• Tampak sianosis seluruh badan.
• Mata : kunjungtiva anemis, bibir dan mulut : sianosi dan kering, auskultasi jantung : ada bunyi tambahan mur – mur, ektremitas : teraba dingin, capillary refill time lebih dari 3 detik.
• Infus D5 ¼ NS terpasang 10 tetes/menit divena radialis sinitra.
• Tanda – tanda vital : Temperatur : 37,3 C, pulse : 106 kali/menit, Resepirasi : 23 kali/menit
• Hasil Hb : Hb 19,6 gms ( 14 – 16 gms ), Ht 66 Vol%.
• Foto torax : cardiothoracic index lebih dari 50 %.
• Berat badan 10 Kg ( berat badan ideal 12 Kg ).

SUMBER : MBAH GOOGLE

Rabu, 15 Desember 2010

cairan serebrospinal

Komposisi dan fungsi cairan serebrospinal (CSS)
Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi aktif
dari epitel. CSS hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi
konsentrasi Na, K, bikarbonat, Cairan, glukosa yang lebih kecil dankonsentrasi
Mg dan klorida yang lebih tinggi. Ph CSS lebihrendah dari darah.